DESA GEGER

Desa Geger merupakan salah satu desa paling barat sendiri dari 11 desa yang berada di wilayah kecamatan Sendang. Batas wilayah desa Geger adalah sebelah utara berbatasan langsung dengan kabupaten Ponorogo, sebelah selatan berbatasan dengan desa Kedoyo, sebelah barat berbatasan dengan desa Gambiran kecamatan Pagerwojo dan sebelah timur berbatasan dengan desa Nglurup. (Sumber : Monografi desa Geger tahun 2006). Desa Geger berada dilereng-lereng gunung wilis dengan memiliki luas 1.609,8 Ha, yang dihuni sekitar 4.468 jiwa (laki : 2.233 jiwa dan perempuan : 2.235 jiwa), yang terbagi menjadi 1.208 kepala keluarga, 27 RT dan 10 RW serta 27 Lingkungan. Sedangkan untuk jumlah usia 11-17 tahun yang menjadi sasaran program Enable  530 orang dengan perincian sebagai berikut : Orbitasi dari desa tersebut adalah jarak dari desa ke ibu kota kecamatan 5 Km, dengan lama tempuh  ¼ jam. Sedangkan untuk jarak dari desa ke ibu kota kabupaten 30 Km, dengan lama tempuh  1 jam. Dengan suhu rata-rata harian 23 0C dan ketinggian 600-1.025 mdl, desa Geger memiliki iklim curah hujan berkisar 2.611 mm/th setiap 6 bulan sekali, hal ini mempengaruhi tingkat kesuburan tanah desa tersebut tinggi, sehingga cocok untuk tanaman padi, rumput pakan sapi perah, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Dan desa tersebut juga memiliki hutan lindung 688 Ha, yang merupakan aset daerah dan dipelihara oleh daerah setempat. Ada 5 Dusun yang masuk wilayah desa Geger : 1. Dusun Tumpakpring 2. Dusun Sukorejo 3. Dusun Tambibendo 4. Dusun Ngrejeng 5. Dusun Turi

Sejarah

Pada jaman dahulu kala, Desa Geger merupakan sebuah hutan yang sangat luas. Seseorang bernama Ki Ageng Rekmo Wilis adu jago dengan Ki Ageng Jengger di Tumpakpring yang pada jaman dulu merupakan suatu hutan bambu. Dalam pertarungan, ayam jago milik Ki Ageng Rekmo Wilis pingsan (istilah jawanya adalah Mijeri) dan sekarang digunakan untuk menamai suatu dukuh yaitu Dukuh Mijeran. Setelah adu selesai, Ki Ageng Rekmo Wilis beserta pengawalnya geger karena kalah dalam adu jago tersebut. Akhirnya Ki Ageng Rekmo Wilis melarikan diri ke suatu tempat yang bernama Nguncup, hingga ke daerah yang bernama Samparan, dan menuju ke Dusun Ngobaran – Pagerwojo. Berbeda dengan sejarah Penampean, pada jaman dahulu Putri Kili Suci dilamar oleh Raden Wijaya dari Kerajaan Wengker Ponorogo. Kemudian sebelum menerima lamaran tersebut, Dewi Kili Suci meminta bebono (permintaan) kepada Raden Wijaya yaitu tontonan yang pada waktu itu belum pernah ada, yang digunakan untuk mengiring calon pengantin laki-laki. Akhirnya Raden Wijaya memenuhi bebono dari Dewi Kili Suci dengan menciptakan tontonan Jaranan Jowo dan Reog Ponorogo. Akan tetapi, dengan sangat terpaksa Dewi Kili Suci tidak bisa menerima lamaran Raden Wijaya karena mereka berdua (Dewi Kili Suci dan Raden Wijaya) telah dikutuk tidak akna mempunyai keturunan oleh Pangeran Kediri jika mereka berdua menjadi sepasang suami istri. Pada akhirnya, Raden wijaya memutuskan untuk membuat sepasang patu yaitu patung Dewi Kili Suci dan patung dirinya sendiri (Raden Wijaya). Sepasang patung ini dijejer dan dinamakan sebagai patung Asmoro Bangun (berada di Gunung Wilis), dan hingga akhir hayatnya Dewi Kili Suci tidak menikah dan menjadi pendito di Kediri. Demikian sepintas cerita Desa Geger dan Penampean. Dinamakan Desa Geger karena pada waktu itu Ki Ageng Rekmo Wilis mengalami kekalahan adu jago dengan Ki Ageng Jengger sehingga mengakibatkan terjadinya geger (perang) para bala prajurit diantara keduanya. Dinamakan Penamoean karena Dewi Kili Suci menolak lamaranmenampik lamaran Raden Wijaya. Adapun daftar nama-nama Kepala Desa Geger – Kecamatan Sendang sebelum tahun 1960 dan sebelum pemekaran wiliyah :
  1. Bapak Suromarto.
  2. Bapak Djojo Diwirjo.
Kemudian pada tahun 1968 terjadi pemekaran wilayah dan nama-nama Kepala Desa Geger – Kecamatan Sendang adalah sebagai berikut :
  1. Bapak Ardjono (1963 – 1985)
  2. Bapak Sudarto (Pj)                 (1985 – 1988)
  3. Bapak Bambang Soegeng (1989 – 2007)
  4. Ibu Srianah (2007 – 2013)
  5. Bapak Jumari (2013 – sekarang)
Desa Geger adalah salah satu desa yang terletak di lereng kaki Gunung Wilis. Kondisi lahan yang sangat subur sangat mendukung produktifitas hasill pertanian. Desa Geger merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Desa Geger juga termasuk calon kawasan Agropolitan dan Agrowisata. 

Wilayah Desa

0
Dusun
0
Rukun warga
0
Rukun tetangga
Wilayah Dusun
Batas Wilayah

Visi & Misi

Membangun Masyarakat Cerdas, Berkualitas dan Sejahtera Menuju Kemakmuran Masyarakat yang Adil dan Merata
  1. Mewujudkan masyarakat desa dapat mengenyam pendidikan formal maupun informal.
  2. Mewujudkan kehidupan masyarakat desa yang semakin baik, sehingga memiliki nilai jual terhadap cipta, rasa dan karsanya.
  3. Mewujudkan kehidupan masyarakat desa semakin baik.
  4. Mewujudkan rasa keadilan masyarakat dalam kerangka pelayanan masyarakat yang lebih baik.
  5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa tanpa memandang kepentingan politik, SARA dan antar golongan.

Perangkat Desa

Aparat desa Tulungagung periode 2016-2022

JUMARI

KEPALA DESA

ADYTIA WICHAKSONO

SEKRETARIS DESA

SULIS WANTOKO

KAUR KEUANGAN

NURUL SYAMSIYAH

KAUR UMUM & PERENCANAAN

DIAS AYU NURWIDYANINGRUM

KASI PEMERINTAHAN

KAELAN

KASI PELAYANAN

FRENDI ARDIANTO

KASI KESRA

KATENI

KEPALA DUSUN TUMPAKPRING

LINDA KURNIAWATI

KEPALA DUSUN SUKOREJO

SIGIT WIDODO, SH

KEPALA DUSUN TAMBIBENDO

DENDI WAHYU SAPUTRA

KEPALA DUSUN NGREJENG

EDI SUSANTO

KEPALA DUSUN TURI

NOVIA UTAMI

OPERATOR DESA

FATMA RENCI ISWINAYU

OPERATOR DESA

Ingin tahu statistik desa?

Semua data statistik tentang desa